Minggu, 11 Juli 2010

Menulis

Sederhana, itulah yang sekilas dapat dirasakan saat saya memasuki salah satu blok perkantoran di kawasan Matraman. Ruko-ruko yang tertutup rapat oleh pintunya, menunjukkan sebuah ketenangan perkantoran di kala weekend. Namun, sebuah kejanggalan terjadi di salah satu blok yang berspanduk Sekolah Jurnalistik dan Multimedia. Sekolah Jurnalistik dan Multimedia (SJM) melakukan aktivitas pembelajaran bagi orang-orang yang kreatif dan ingin menjadi kreatif di ruko ini.

Sekolah informal yang mengajarkan bagaimana cara menulis secara kreatif ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan. Pembelajaran yang dikondisikan secara santai dan komunikatif ini memberikan materi-materi untuk mengasah kemampuan menulis dan jurnalistik. Dari namanya saya mengira bahwa sekolah ini hanya ditujukan bagi para calon wartawan. Namun, saya merasakan bahwa sekolah ini cukup unik untuk melatih mengungkapkan isi pikiran secara terstruktur.

Meskipun materi-materi jurnalistik sudah tidak asing bagi saya, namun saya cukup betah untuk mendengar ocehan-ocehan para pembicara yang membimbing setiap minggunya.



Pendidikan Berbasis Militer Melebarkan Sayapnya

Sekolah SMA Plus Astahanas yang terletak di Binong, Subang menjadi tempat baru bagi orang-orang yang menyukai pendidikan dengan gaya militer. Seperti pendahulunya, sebuah sekolah formal di Magelang yang bernama Taruna Nusantara, tempat ini memberikan pengajaran berpola boarding school sehingga para siswa dipantau selama 24 jam. Sekolah ini mengedepankan kedisiplinan, kekuatan mental, serta fisik siswa.

Tempat pengajaran yang berdiri sejak tahun 2006 ini memiliki sistem pengajaran yang diberi nama jarlatsu (pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan). Sistem ini menggabungkan pola pengajaran pada sekolah reguler, pelatihan bakat dan minat dalam bentuk ekstrakurikuler, serta pengasuhan selama di lingkungan asrama. Gita Arifatunisa, seorang siswa kelas 2 SMA, mengatakan bahwa siswa sudah disaring secara ketat pada tes penerimaan murid baru yang terdiri dari tes lari, push up, pull up, sit up, psikotes, serta tes kemampuan akademik.

Hubungan kekerabatan antar siswa dibina dengan cukup baik oleh sekolah ini layaknya sekolah umum yang tidak berbasiskan militer. " Setiap agustusan kami mengadakan pekan olahraga yang diikuti perwakilan antar barak baik itu senior dan junior" ungkap Gita lebih lanjut. Tidak ada senioritas antar angkatan karena mereka saling berbaur, berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Mereka pun menjalin pertemanan secara sehat di dalam asrama.